Lagu anak-anak yang populer ternyata mengandung kesalahan,mengajarkan kerancuan, dan menurunkan mot...ivasi. Mari kita buktikan
oleh Toni Wartoni pada 09 Februari 2011 jam 20:30
Balonku Ada 5
"Balonku ada 5... rupa-rupa warnanya... merah,kuning, kelabu.. merah muda dan biru..., meletus balon hijau, dorrrr!!!"
Perhatikan warna-warna kelima balon tsb., kenapa tiba2 muncul warna hijau Jadi jumlah balon sebenarnya ada 6, bukan 5 !
"Balonku ada 5... rupa-rupa warnanya... merah,kuning, kelabu.. merah muda dan biru..., meletus balon hijau, dorrrr!!!"
Perhatikan warna-warna kelima balon tsb., kenapa tiba2 muncul warna hijau Jadi jumlah balon sebenarnya ada 6, bukan 5 !
"Aku seorang kapiten... mempunyai pedang panjang...kalo berjalan prok..prok..prok... aku seorang kapiten!"
Perhatikan di bait pertama dia cerita tentang pedangnya, tapi di bait kedua dia cerita tentang sepatunya (inkonsis- tensi).Harusnya dia tetap konsisten, misal jika ingin cerita tentang sepatunyaseharusnya dia bernyanyi :
"mempunyai sepatu baja (bukan pedangpanjang)... kalo berjalan prok..prok..prok.."
nah, itu baru klop! jika ingin cerita tentangpedangnya, harusnya dia
bernyanyi : "mempunyai pedang panjang... kalober-jalanndul..gondal..gandul.. atau srek.. srek.. srek.." itu baru sesuai dg kondisi pedang panjangnya!
Perhatikan setelah habis mandi langsung membersihkan tempat tidur.
Lagu Ini membuat anak-anak tidak bisa terprogram secara baik dalam menyelesaikan tugasnya dan selalu terburu-buru. Sehabis mand iseharusnya si anak pakai baju dulu dan tidak langsung membersihkan tempat tidur dalam kondisi basah dan telanjang!
"Naik-naik ke puncak gunung.. tinggi.. tinggi sekali.. kiri kanan kulihat saja.. banyak pohon cemara.. 2X"
Lagu ini dapat membuat anak kecil kehilangan konsentrasi, semangat dan motivasi!
Pada awal lagu terkesan semangat akan mendaki gunung yang tinggi tetapi kemudian ternyata setelah melihat jalanan yg tajam mendaki lalu jadi bingung dan gak tau mau ngapain, bisanya Cuma noleh ke kiri ke kanan aja, gak maju2!
Naik Kereta Api
"Naik kereta api tut..tut..tut.. siapa hendak turut ke
Nah, yg begini ini yg parah! mengajarkan anak-anak kalo sudah dewasa, Maunya gratis melulu. Pantesan PJKA rugi terus! Terutama jalur Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya!
Oleh.Toni Wartoni